Advertisement
Total Honor Petugas TPS Capai Rp31,8 Miliar, KPU Sleman: Sudah Cair!

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—KPU Sleman memastikan tidak ada masalah berkaitan dengan honor untuk petugas KPPS dan linmas di Pemilu 2024. Adapun, total anggaran untuk honor tersebut mencapai Rp31,8 miliar.
Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi mengatakan untuk petugas KPPS ada sebanyak 24.199 orang dan linmas di TPS sebanyak 6.914 orang. Sesuai dengan ketentuan, maka setelah melaksankan tugas kepemiluan di TPS maka akan mendapatkan honor.
Advertisement
Besaran honor disesuaikan dengan ketugasan. Untuk ketua KPPS mendapatkan bayaran sebesar Rp1,2 juta, anggota KPPS sebesar Rp1,1 juta dan petugas linmas di TPS honornya Rp700.000 per orang. “Total untuk honor petugas TPS [KPPS dan linmas] dialokasikan sebesar Rp31,8 miliar,” kata Baehaqi, Senin (19/2/2024).
Menurut dia, untuk pembayaran honor tidak ada masalah dikarenakan usai ketugasan di TPS, yang dibuktikan dengan penyerahan kotak ke PPK, maka langsung dibayarkan. Adapun pembayaran dilakukan dengan mengambil ke PPS di setiap kalurahan. “Untuk pembagian honor KPPS semuanya sudah klir,” ungkapnya.
Menurut dia, untuk penyelenggaraan pemilu bisa berjalan dengan lancar. Namun, Baehaqi juga tidak menampik adanya beberapa permasalahan mulai dari kekurangan surat suara atau pun yang lain seperti potensi adanya pemungutan suara ulang.
“Kami berterima kasih kepada TNI-Polri dan juga Pemkab Sleman yang telah membantu sehingga jalannya pemilihan berlangsung dengan aman dan damai,” katanya.
Anggota KPU Sleman, Huda Al Amna menambahkan, selama penyelenggaraan pemilu ada satu petugas linmas yang meninggal dan lima petugas lainnya sempat dirawat di rumah sakit.
BACA JUGA: Petugas KPPS di Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan
Dia menjelaskan, untuk petugas yang sakit di ada tiga kapanewon meliputi petugas linmas di wilayah Kapanewon Gamping; KPPS di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon dan PPS di Kapanewon Cangkringan. “Dugaan sementara, dari sisi medis kelelahan. Mereka lelah dan capek,” kata Huda.
Menurutnya, dugaan kelelahan merupakan hal yang wajar. Pasalnya, para petugas ini berada di garda terdepan pada saat proses pemilihan berlangsung. Proses kerjanya juga lebih dari 24 jam dikarenakan banyak proses perhitungan yang selesai di hari berikutnya.
Rencananya petugas pemungutan suara yang meninggal dunia atau di rawat di rumah sakit akan mendapatkan santunan. “Sekarang masih dalam proses untuk pemberian santunan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Kematian Diplomat Arya, Kompolnas Mengetahui Isi Kantong Plastik yang Jadi Barang Bukti
Advertisement

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Uji Coba Pemilahan Sampah di Depo dengan Padat Karya
- Festival Kuliner Mataram 2025 Upaya Pemkab Bantul Dukung Pelestarian Kuliner Tradisional
- Sebelum Dikeroyok, Warga Kasihan Dijemput Pelaku dan Diajak Minum-Minuman Keras
- Ada Laporan Dugaan Pungutan Seragam SMP dan MAN, Disdik Sleman Lakukan Klarifikasi
- Pemkot Jogja Ingin Ada Wirausahawan Baru di Tiap Kampung, Ini yang Dilakukan
Advertisement
Advertisement