Advertisement
Prabowo-Gibran Siapkan Skema Baru Biar Subsidi Energi Lebih Tepat Sasaran
Advertisement
JOGJA—Pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menilai pemberian subsidi energi saat ini tidak tepat sasaran. Paslon ini berencana mengubah pola subsidi energi agar masyarakat dapat lebih merasakan manfaatnya.
Wakil Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno meyakini 80% orang yang menikmati subsidi energi merupakan kelompok masyarakat mampu. "Karena yang membeli Pertalite itu rata-rata yang memiliki kendaraan, mampu, pribadi, bahkan punya kendaraan lebih dari satu, sehingga apa? Tidak tetap sasaran," ujarnya seusai acara
Advertisement
Capital Connect: Indonesia Elections & Economics di Grand Hyatt Jakarta pada Selasa (30/1/2024).
Agar energi subsidi tepat sasaran, Prabowo-Gibran ingin mengubah kebijakan sehingga penerima manfaat adalah orang yang memerlukan. "Pola subsidinya tidak ke produknya, tetapi ke orang," ungkapnya.
Baca Juga
Gibran Pastikan Transisi Energi Tidak Kurangi Lapangan Kerja
Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Prabowo-Gibran
Gibran Optimistis Indonesia Bakal Jadi Raja Energi Dunia
Melalui skema tersebut, nantinya produk energi bersubsidi seperti Pertalite, Solar, serta LPG 3 kg tidak akan dijual dengan harga subsidi. Subsidi akan langsung diterima oleh masyarakat yang digunakan untuk membeli bahan bakar tersebut. Masyarakat yang dinilai membutuhkan subsidi akan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). "Yang ingin kami lakukan adalah bagaimana mengimplementasikan sebuah peraturan di mana hanya mereka yang masuk dalam kategori berhak untuk menggunakan itu apakah itu yayasan, masyarakat yang masuk dalam kategori DTKS," ujar Eddy yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN).
Agar tepat sasaran dan efektif, pihaknya mengatakan DTKS juga harus diperbaiki. "Jadi orang per orang lah diberikan subsidi itu untuk kemudian mereka menggunakan untuk membeli produk. Produknya kemudian tidak ada subsidi lagi, pertalite harga rata, LPG 3 kilogram harganya rata, solar harganya rata. Subsidinya langsung ke penerima. Oleh karena itu, DTKS-itu harus diperbaiki," kata Eddy. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
Advertisement
Advertisement