Tak Mau Tragedi Pemilu 2019 Terulang, Bawaslu Sleman: Harus Ada Jeda Saat KPPS Merekap Suara
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Bawaslu Sleman berharap peristiwa meninggalnya ratusan penyelenggara Pemilu 2019 bisa menjadi pelajaran bersama sehingga tidak terulang di 2024. Oleh karena itu, kesehatan petugas di lapangan harus benar-benar diperhatikan.
Ketua Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar mengatakan kesehatan petugas KPPS maupun pengawas TPS menjadi salah satu fokus yang harus dijaga. Hal ini mengacu pada peristiwa di Pemilu 2019 yang menyebabkan banyak petugas meninggal dunia hingga ratusan orang.
Advertisement
Sesuai pengalaman tersebut, masa tugas dari petugas di TPS tidak hanya 24 jam, tetapi ada yang melebihi. Pasalnya di pemilu sebelumnya ada yang sampai lebih dari 1,5 hari bekerja.
“Di 2019, rata-rata selesai hingga dini hari seusai pencoblosan. Malahan dulu ada yang sampai dengan sore di hari berikutnya setelah pemilihan berlangsung,” katanya, Senin (5/2/2024).
Itulah sebabnya, Arjuna mengusulkan ke KPU Sleman agar petugas di TPS diberikan jeda waktu untuk beristirahat. Menurut dia, pemberian waktu ini dilaksanakan setelah proses penghitungan memasuki tengah malam atau pukul 24.00 WIB.
Adapun pertimbangannya untuk memberikan kesempatan kepada petugas agar bisa mengumpulkan tenaga lagi guna menyelesaikan tugas-tugas dalam proses perhitungan suara.
Terlebaih lagi, lanjut dia, ketugasan tidak hanya saat pemilihan berlangsung dikarenakan hari sebelum pencoblosan juga sudah bertugas untuk kesiapan di TPS.
“Namanya kalau sudah tugas selama 24 jam, pasti akan sangat capek sehingga butuh istirahat sementara untuk mengumpulkan lagi tenaganya. Jadi, akan lebih baik ada masa istirahat untuk para petugas alias tidak bekerja secara terus menerus,” katanya.
Arjuna mengakui proses perhitungan sampai tengah malah dimungkinkan masih akan terjadi di Pemilu 2024 dikarenakan ada lima surat suara yang harus diselesaikan. “Makanya kami usul ada waktu istirahat sebentar guna menjaga Kesehatan petugas di lapangan,” katanya.
BACA JUGA: Cegah Potensi Korban Jiwa Petugas KPPS Saat Pemilu 2024, Ini yang Dilakukan Kemenkes
Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi mengatakan, untuk masalah Kesehatan petugas adhoc di TPS masih menjadi pembahasan. Hingga sekarang masih ada koordinasi dengan stakeholder terkait dengan teknis pelayanan dan penanganan Kesehatan petugas penyelenggara pemilu. “Ini masih terus dikoordinasikan,” katanya.
Menurut dia, untuk mengurangi risiko kelelahan sudah ada upaya saat seleksi. Salah satunya memprioritaskan petugas KPPS yang usianya di bawah 55 tahun. “Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar tanpa ada insiden apapun,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement