Advertisement

Tak Mau Tragedi Pemilu 2019 Terulang, Bawaslu Sleman: Harus Ada Jeda Saat KPPS Merekap Suara

David Kurniawan
Senin, 05 Februari 2024 - 17:17 WIB
Arief Junianto
Tak Mau Tragedi Pemilu 2019 Terulang, Bawaslu Sleman: Harus Ada Jeda Saat KPPS Merekap Suara Ilustrasi pemilu / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Bawaslu Sleman berharap peristiwa meninggalnya ratusan penyelenggara Pemilu 2019 bisa menjadi pelajaran bersama sehingga tidak terulang di 2024. Oleh karena itu, kesehatan petugas di lapangan harus benar-benar diperhatikan.

Ketua Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar mengatakan kesehatan petugas KPPS maupun pengawas TPS menjadi salah satu fokus yang harus dijaga. Hal ini mengacu pada peristiwa di Pemilu 2019 yang menyebabkan banyak petugas meninggal dunia hingga ratusan orang.

Advertisement

Sesuai pengalaman tersebut, masa tugas dari petugas di TPS tidak hanya 24 jam, tetapi ada yang melebihi. Pasalnya di pemilu sebelumnya ada yang sampai lebih dari 1,5 hari bekerja.

“Di 2019, rata-rata selesai hingga dini hari seusai pencoblosan. Malahan dulu ada yang sampai dengan sore di hari berikutnya setelah pemilihan berlangsung,” katanya, Senin (5/2/2024).

Itulah sebabnya, Arjuna mengusulkan ke KPU Sleman agar petugas di TPS diberikan jeda waktu untuk beristirahat. Menurut dia, pemberian waktu ini dilaksanakan setelah proses penghitungan memasuki tengah malam atau pukul 24.00 WIB.

Adapun pertimbangannya untuk memberikan kesempatan kepada petugas agar bisa mengumpulkan tenaga lagi guna menyelesaikan tugas-tugas dalam proses perhitungan suara.

Terlebaih lagi, lanjut dia, ketugasan tidak hanya saat pemilihan berlangsung dikarenakan hari sebelum pencoblosan juga sudah bertugas untuk kesiapan di TPS.

“Namanya kalau sudah tugas selama 24 jam, pasti akan sangat capek sehingga butuh istirahat sementara untuk mengumpulkan lagi tenaganya. Jadi, akan lebih baik ada masa istirahat untuk para petugas alias tidak bekerja secara terus menerus,” katanya.

Arjuna mengakui proses perhitungan sampai tengah malah dimungkinkan masih akan terjadi di Pemilu 2024 dikarenakan ada lima surat suara yang harus diselesaikan. “Makanya kami usul ada waktu istirahat sebentar guna menjaga Kesehatan petugas di lapangan,” katanya.

BACA JUGA: Cegah Potensi Korban Jiwa Petugas KPPS Saat Pemilu 2024, Ini yang Dilakukan Kemenkes

Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi mengatakan, untuk masalah Kesehatan petugas adhoc di TPS masih menjadi pembahasan. Hingga sekarang masih ada koordinasi dengan stakeholder terkait dengan teknis pelayanan dan penanganan Kesehatan petugas penyelenggara pemilu. “Ini masih terus dikoordinasikan,” katanya.

Menurut dia, untuk mengurangi risiko kelelahan sudah ada upaya saat seleksi. Salah satunya memprioritaskan petugas KPPS yang usianya di bawah 55 tahun. “Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar tanpa ada insiden apapun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kelas BPJS Kesehatan Diganti KRIS, Begini Tarif Iurannya

News
| Rabu, 15 Mei 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement