Advertisement
Anggota Bawaslu Jogja, Siti Nurhayati: Minimalkan Paparan Hoaks dengan Edukasi

Advertisement
JOGJA—Siti Nurhayati menjadi satu-satunya perempuan dalam jajaran komisioner Bawaslu Kota Jogja.
Meski begitu, jam terbangnya dalam dunia pemilu tak bisa dianggap enteng. Sejak 2013-2023, Siti sudah berkecimpung di dunia pemilu sebagai komisioner KPU Kota Jogja.
Advertisement
“Saya memang berkarir sebagai penyelenggara pemilu, dulu di proses pemilu 2014, saya sudah beberapa kali menjadi Panitia Pemungutan Suara [PPS] dan Panitia Pemilihan Kecamatan [PPK],” kata Siti saat ditemui di kantor Bawaslu Kota Jogja, Kamis (7/9/2023).
Sebelum terjun ke dunia pemilu, Siti laiknya masyarakat pada umumnya yang menghendaki agar proses penyelenggaraan pemilu dapat berjalan aman dan lancar.
BACA JUGA: Banyak Kampung di Jogja Pasang Baliho Larangan Kampanye, Bawaslu: Jangan Dilarang!
Meski begitu, bukan berarti lantas hal itu membuatnya pengin terjun langsung ke dunia politik. Tetapi untuk bisa menciptakan iklim demokrasi yang kondusif, panitia penyelenggara pemilu menurut dia adalah jalan yang paling logis ketimbang terjun langsung ke partai politik.
“Saat saya kuliah, saya tidak ingin dekat dan bergabung dengan partai. Saya lebih ingin netral dan bergabung dalam proses penyelenggaraan itu yang menarik saya ke sini [KPU dan Bawaslu],” kata Siti yang kini menjabat sebagai anggota Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Bawaslu Kota Jogja tersebut.
Bagi perempuan kelahiran Jogja, 4 Juni 1979 itu, penyelenggaraan demokrasi di Kota Jogja kini sudah beranjak membaik. Menurutnya, masyarakat Kota Jogja telah memiliki kepedulian yang tinggi terkait dengan kepemiluan. “Masyarakat Kota Jogja angka melek politiknya sangat tinggi. Maka di proses pemilu masyarakatnya menjadi kritis,” ucap dia.
Sebagai bagian dalam pengawasan Pemilu, menurut Siti pihaknya pun berupaya untuk memberikan edukasi terkait pemilu kepada masyarakat luas. Dengan begitu dia pun berharap masyarakat dapat menjadi pemilih yang cerdas agar dapat terhindar dari isu SARA dan hoaks.
Selain itu upaya memfasilitasi agar pemilih difabel dapat menjalankan haknya untuk memilih di tahun depan pun berupaya difasilitasi. Dia pun mendorong agar pemilih disabilitas juga diberikan edukasi terkait dengan pemilu, dan difasilitasi untuk memilih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 25 April 2025, Peredaran Uang Palsu di Jogja hingga SPMB 2025
- Puluhan Pasangan di Gunungkidul Jalani Sidang Isbat Pernikahan
- Bandara Adisutjipto Akan Adakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
- Warga Baciro dan Organisasi Lintas Iman Rancang Langkah Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme
- Juru Parkir di Seluruh Jogja Ditargetkan Bakal Bisa Pakai QRIS
Advertisement
Advertisement