Advertisement

Ruang Digital Kini Dikuasai Pemilih Pemula, Perlu Edukasi Agar Lebih Cerdas

Media Digital
Rabu, 17 Mei 2023 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Ruang Digital Kini Dikuasai Pemilih Pemula, Perlu Edukasi Agar Lebih Cerdas Badan Kesbangpol DIY lakukan edukasi pendidikan politik dengan tema pemilih pemula cerdas memilih di Terraskota Coffe & Kitchen, Wates, Kulonprogo, Rabu (17/5 - 2023)

Advertisement

KULONPROGO—Ruang-ruang digital kini direbut pemilih pemula. Mereka yang baru akan memilih di Pemilu 2024 ini perlu edukasi politik agar lebih cerdas menentukan pilihan. Hal ini mengemuka dalam gelar pendidikan politik bagi pemilih pemula yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY di Terraskota Coffe & Kitchen, Wates, Kulonprogo pada Rabu (17/5/2023).

Acara tersebut digelar sebagai salah satu upaya edukasi bagi pemilih pemula utamanya siswa MTS Darul Ulum, Galur agar mereka menggunakan hak sebagai warga negara untuk memilih dengan penuh tanggung jawab.

Advertisement

Kepala Bidang Poldagri Badan Kesabangpol DIY, Bagas Senoaji mengatakan edukasi tersebut penting agar pemilih pemula memilih wakil rakyat secara cerdas di Pemilu 2024.

“Soalnya sekarang sudah banyak politik uang, berita hoaks, dan politik identitas yang suka memojokkan salah satu calon [menggunakan sara]. Karena itu memilih dan memilah informasi sangat penting,” kata Bagas ditemui di sela-sela acara di Terraskota Coffe & Kitchen, Wates, Kulonprogo pada Rabu (17/5/2023).

BACA JUGA: Lurah Caturtunggal Ditahan dan Ditetapkan Tersangka Mafia Tanah Kas Desa

Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Arga Pribadi Imawan mengatakan Pemilu 2024 menjadi spesial, karena sebanyak 60% merupakan pemilih pemula. Menjadi mengkhawatirkan, karena seluruh partai politik dan kandidat memanfaatkan akun sosial media untuk kampanye politik.

“Di saat yang sama 60 persen pemilih pemula yang mayoritas pengguna media sosial akan berimplikasi besar bagaimana pemilih pemula tergoda dalam kampanye politik. Hal buruknya adalah kampanye politik tersebut berkemungkinan mengarah pada hoaks untuk mengaburkan fakta seperti ada salah satu kandidat yang mengklaim pembangunan di suatu wilayah merupakan keberhasilannya. Padahal bukan dia yang membangun,” katanya.

Arga menegaskan dua hal penting dalam mengedukasi pemilih pemula agar tidak jatuh dalam politik identitas. Pertama, penguatan pemilih pemula agar menjadi filter informasi ruang digital dengan melakukan cek dengan pemahaman mendalam, lalu klarifikasi ulang pernyataan kandidat.

“Cara kedua adalah pemilih pemula dapat berpartisipasi dalam persiapan pemilihan umum. Bisa jadi relawan, terlibat dalam pembuatan konten-konten digital. Mengambil contoh anak muda di Amerika itu mereka membuat konten vlog dan podcast atau tiktok tentang pendidikan politik,” katanya. 

Konten yang diproduksi kelompok sebaya, akan berimplikasi efektif terhadap sesamanya. Kata Arga, informasi tersebut akan mudah masuk ke naluri alamiah pemilih pemula, dibandingkan dengan konten yang diproduksi orang tua.

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU Kulonprogo, Hidayatut Thoyyibah menegaskan bahwa pemilih pemula merupakan digital native ("penghuni asli" dunia digital) dengan kemampuan digital yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang memproduksi konten.

“Data-data yang valid itu harus diproduksi. Lalu, hal yang tidak kalah penting adalah sarana distribusi data tersebut agar orang mau memahami dan mengikuti. Bisa juga pakai reels Instagram atau tiktok untuk menyadarkan pemilih pemula,” kata Hidayatut ditemui di sela-sela acara di Terraskota Coffe & Kitchen, Wates, Kulonprogo pada Rabu (17/5/2023).

Hidayatut menegaskan produksi konten kampanye berjuta kali lebih cepat daripada counter konten tersebut. Menjadi berbahaya karena pemilih pemula tidak sedikit yang lebih percaya pada hoaks konten tersebut daripada counter narasinya.

Ketua Bawaslu Kulonprogo, Ria Harlinawati mengatakan bahwa mayoritas pemilih pemula masih belum memiliki pengetahuan politik yang luas.

“Peran pemilih pemula sangat strategis, karena jumlahnya juga banyak. Selain secara pengetahuan politik juga belum begitu luas. Dengan begitu menjadi penting bagi Bawaslu maupun KPU memberikan pendidikan politik,” kata Ria sela-sela acara di Terraskota Coffe & Kitchen, Wates, Kulonprogo pada Rabu (17/5/2023).

Tegasnya, pemilih pemula yang menjadi native media memiliki peran besar dalam melakukan counter konten hoaks baik di media sosial maupun grup Whatsapp keluarga.

“Hoaks dalam bentuk apapun harus diimbangi dengan informasi yang benar. Karena itu peran pemilih pemula harus kita manfaatkan untuk menyebarluaskan berita yang benar. Pemilih pemula bisa masuk di situ untuk menyeimbangkan informasi,” katanya.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) DIY, Abdul Su’ud mengatakan bahwa Kemenag memiliki program pendidikan politik tiap hari Sabtu di semua Madrasah di DIY.

“Kami fokuskan di jenjang MA, karena yang akan mengikuti pemilu kan jenjang MA. Kerja sama juga kami lakukan dengan Badan Kesbangpol,” kata Abdul di sela-sela acara di Terraskota Coffe & Kitchen, Wates, Kulonprogo pada Rabu (17/5/2023).

Salah satu siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum Muhammadiyah Galur, Nur Harom Ahadi mengatakan acara yang diadakan Badang Kesbangpol DIY penting dan bermanfaat bagi pemilih pemula seperti dirinya.

“Dengan begitu kita bisa tahu langkah memilih kandidat wakil rakyat yang baik sesuai dengan asas luber jurdil,” kata Nur di sela-sela acara di Terraskota Coffe & Kitchen, Wates, Kulonprogo pada Rabu (17/5/2023).

Sebagai pemilih pemula, Nur menegaskan perlu adanya cek berlapis sebelum menyebarkan informasi di media sosial. Katanya, dengan begitu penyebaran hoaks dapat dikurangi. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement