Advertisement
Pemilu 2024 di Luar Negeri, DPT Arab Saudi Capai 54.479 Orang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meninjau Sekretariat Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Jeddah di kompleks Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi, Rabu (7/2/2204). Peninjauan itu dilakukan untuk mengecek kesiapan penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024 di sana.
Wapres mengatakan bahwa Arab Saudi memiliki jumlah daftar pemilih tetap (DPT) luar negeri terbesar kedua setelah Malaysia. "Tadi saya dilapori bahwa di sini [DPT-nya] terbesar setelah Malaysia. Oleh karena itu, kepada masyarakat, terutama pemilih, supaya menjalankan dengan baik, artinya melakukan tugasnya untuk ikut dalam pemilu," kata Wapres, Rabu (7/2/2024) malam.
Advertisement
BACA JUGA : Putra Mahkota Arab Saudi Dukung Palestina Melawan Israel
Wapres menuturkan bahwa penyelenggaraan pemilu merupakan tugas negara dan amanat konstitusi untuk memilih pasangan calon presiden/wakil presiden dan calon anggota legislatif.
Menurut Ma'ruf Amin, Pemilu 2024 sangat penting khususnya untuk memilih presiden dan wapres baru karena baik Presiden Joko Widodo maupun dirinya tidak lagi ikut berkontestasi.
"Pemilu itu penting dilaksanakan sesuai dengan aturan, yaitu jujur dan adil (jurdil). Jurdil menjadi penting sebab untuk memberikan legitimasi. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak terlihat jujur sebab nanti hasilnya kurang legitimate dan dianggap kurang memenuhi unsur kejujuran dan keadilan," tuturnya.
Wapres kembali mengingatkan bahwa adanya perbedaan pilihan dalam kontestasi pemilu merupakan keniscayaan.
Oleh karena itu, Ma'ruf Amin berharap perbedaan pilihan tersebut tidak menimbulkan perpecahan masyarakat.
"Jadi, istilahnya polarisasi pasti terjadi, tetapi harapannya polarisasi yang tidak membawa keterbelahan," pesannya.
Wapres meminta kepada seluruh pihak terkait agar lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan politik dalam pemilu.
Ma'ruf Amin berharap pemenang kontestasi pemilu merangkul seluruh pihak, termasuk yang tidak mendukung atau memilihnya.
"Siapa pun nanti yang menang, dia akan merangkul semua, termasuk yang tidak memilihnya, itu yang kita harapkan. Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi lebih penting daripada pemilu. Apa artinya? Kita adakan pemilu kalau hasilnya justru menimbulkan perpecahan bangsa kita," tegasnya.
Wapres melanjutkan, "Saya sering mengatakan kalau berbeda pendapat, katakan lakum capresukum walana capresuna (untukmu capresmu dan untukku capresku). Walakum partaiukum, walana partaiuna (untukmu partaimu dan untukku partaiku). Saya kira tidak ada masalah perbedaan," imbuhnya.
Terakhir, Wapres kembali mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada, termasuk di Arab Saudi, yang memiliki hak pilih agar menggunakan haknya dengan baik.
BACA JUGA : UNESCO Resmi Jadikan Sumbu Filosofi Jogja sebagai Warisan Budaya Dunia
"Jadi, kalau kita memilih, kita menyampaikan aspirasi kita sendiri yang harus kita pilih. Selain itu, juga harus menggunakan haknya dengan baik. Walaupun ada perbedaan pilihan, kita tetap jaga persaudaraan sesama bangsa dan warga bangsa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 694 Personel Dikerahkan Amankan Perayaan Paskah 2025 di Bantul
- Wacana Penghapusan Kuota Impor, Guru Besar UGM Khawatir Bisa Mematikan Produk Pangan Lokal
- Klaim Walhi Jogja Temukan Sampah di TPSS Pandansari Dibantah DLH Bantul
- Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembacokan SPBU Kretek Bantul, 1 Pelajar SMK di Bantul Terlibat
- Belasan Pedagang Buah Pisang Depan RS Grhasia Pakem Direlokasi ke Pasar
Advertisement