Advertisement

Promo Desember

Pose Foto Sultan HB X bareng Kaesang Dibahas Netizen, Pemda DIY: Itu Pose Ngapurancang

Yosef Leon
Senin, 15 Januari 2024 - 19:37 WIB
Arief Junianto
Pose Foto Sultan HB X bareng Kaesang Dibahas Netizen, Pemda DIY: Itu Pose Ngapurancang Gubernur DIY Sri Sultan HB X (kiri) saat berfoto bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep seusai bertemu di Kompleks Kepatihan pada Minggu (14/1/2024). - Instagram @kaesangp

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jagad media sosial dihebohkan dengan unggahan di akun Instagram milik Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. 

Dalam foto yang diunggah Kaesang di media sosial Instagram-nya itu, Sri Sultan berdiri di sisi sebelah kanannya dengan menyilangkan tangannya di bagian depan. Tangan kiri Sultan yang dipegang dengan tangan kanannya terlihat menunjukkan tiga jari. Foto itu diambil ketika Kaesang dan istrinya bertemu Sri Sultan di kompleks Kepatihan, Minggu (14/1/2024).

Advertisement

Hal ini dipersepsikan warganet sebagai dukungan Sultan terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 03, Ganjar-Mahfud. Padahal sikap politik PSI jelas mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Gibran. 

Koordinator Bagian Humas Biro Umum, Humas Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menjelaskan, pose tangan Sultan saat berfoto dengan Kaesang itu dinamai dengan Ngapurancang. Dalam adat Jawa, pose tangan seperti ini adalah sikap yang sarat dengan arti dan folosofi. 

"Ngapurancang mas, saya sangat yakin kalau yang difoto itu tidak ada maksud beliau untuk melakukan pose tangan seperti itu, maksudnya seperti yang diberitakan banyak media sosial," kata Ditya, Senin (15/1/2024). 

BACA JUGA: Pertemuan Sultan HB X dengan Kaesang Tidak Digelar di Kraton Jogja, Sekda DIY Ungkap Alasannya

Dalam budaya Jawa, posisi tangan mgapurancang ini menunjukkan hormat terhadap lawan bicara, rendah hati, mau mendengarkan aspirasi pihak lain. 

Ngapurancang atau memegang tangan di depan badan terbagi dua macam, yakni ngapurancang inggil yakni tangan kanan memegang tangan kiri di bawah pusar dan ngapurancang andhap yakni sebaliknya, tangan kiri memegang tangan kanan di bawah pusar.

Posisi ini punya makna berbeda. Ngapurancang inggil menunjukkan kewibawaan, sedangkan ngapurancang andhap menunjukkan posisi tahu diri akan posisinya. "Jadi itu natural saja, enggak ada maksud tertentu. Nah nanti untuk lebih jelasnya bisa menanyakan langsung ke Ngarso Dalem, tetapi sementara keyakinan saya itu memang beliau murni pose ngapurancang, tanpa ada maksud tertentu," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Nataru, Manfaatkan Diskon Tarif Tol 10 Persen, Cek Ketentuannya di Sini

News
| Minggu, 22 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement