Advertisement
Gibran Dorong Pengembangan Smart Farming

Advertisement
JOGJA—Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka mendorong penerapan smart farming untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan di tengah minimnya lahan pertanian.
Smart farming merupakan salah satu dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat gagasan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan cawapres Gibran yakni mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional. Hal tersebut dibuktikan cawapres Gibran dengan mendorong penerapan smart farming di Solo, Jawa Tengah terlebih dahulu.
Advertisement
“Solo tak punya lahan, di kiri kanannya [sekitar Solo] punya lahan, kami punya anak-anak muda yang banyak. Sekarang belum tertarik di bidang pertanian. Kami akan isi kekosongan itu dengan smart farming, urban farming kan sudah ada,” papar dia saat konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Solo 2025-2045 di Solo Paragon Hotel dan Residences, Kamis (4/1/2024).
Gibran menjelaskan smart farming yang akan didorong Pemkot Solo, antara lain pemanfaatan Internet of Things (IoT), uji pH tanah/unsur hara, pemanfaatan drone untuk penyemprotan pestisida, dan penggunaan sejumlah aplikasi untuk memprediksi perubahan iklim. Gibran juga ingin para pemuda menyumbangkan ide-ide kreatif serta bisa memanfaatkan lokasi yang sudah lama mangkrak, salah satunya di Solo Technopark. "Kami juga ingin anak muda Solo itu menyumbangkan ide kreatifnya, seperti di STP ini mohon maaf sudah lama mangkrak dan tidak produktif. Kita pengin ke depan banyak kolaborasi dengan STP. Nantinya STP kolaborasi dengan UNS, UMS. Kita ingin Solo menjadi pusat riset, pusat pelatihan, tapi pelatihan yang benar-benar menjawab tantangan zaman,” katanya.
Belajar dari Jabar
Hal serupa juga disampaikan cawapres Gibran ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/2023). Gibran menyoroti pertanian modern harus memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian agar permasalahan bagi para petani seperti masalah pembibitan dapat teratasi.
Kembali Gibran juga membahas konsep hilirisasi, terutama dalam konteks pertanian. Dia memberikan contoh program Petani Milenial di Jawa Barat (Jabar) yang menggabungkan teknologi termutakhir dalam bidang pertanian.
"Di Jawa Barat ada program namanya Petani Milenial. Jadi petani yang menggunakan (alat pertanian) benar-benar teknologi terkini misalnya untuk mengecek pH tanah, mengecek tanah mana saja yang subur kalau enggak anak-anak muda yang menggunakan teknologi enggak mungkin bisa itu," terangnya.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional, smart farming menjadi pendukung teknologi yang penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, seperti air dan pupuk dengan memanfaatkan teknologi sensor dan pemantauan secara real-time. Pemanfaatan teknologi ini dapat meminimalkan limbah, menghemat biaya produksi, dan berkontribusi nyata pada pertanian berkelanjutan. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Pertanian Amran Sulaiman Masuk Bursa Pencalonan Ketum PPP, Ini Komentarnya
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Kamis 19 Juni 2025, DPD IPSPI DIY Gelar Musda di Rumah Dinas Bupati Sleman
- Bupati Bantul Ingatkan Tujuan Takbiran, Larang Mabuk dan Keributan di Malam Iduladha
- Polda DIY Siapkan Pasukan Pengamanan Malam Takbiran Iduladha
- Jadwal KRL Solo Jogja Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Palur Turun di Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement
Advertisement