Advertisement
Gibran: Indonesia Emas Butuh Anak Generasi Emas

Advertisement
JOGJA—Calon wakil presiden (cawapres) nomor dua, Gibran Rakabuming Raka menyatakan Indonesia perlu mengubah future challenge menjadi future opportunity untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045.
Menurut Gibran, untuk menuju Indonesia emas 2045, Indonesia juga memerlukan generasi emas. Indonesia pun memiliki modal tersebut karena memiliki sumber daya manusia (SDM) produktif yang melimpah. Kendati demikian, situasi ini juga dapat menjadi tantangan bagi Indonesia ke depan.
Advertisement
“Kita harus mengubah future challenge menjadi future opportunity. Kita harus punya future talent dilengkapi fitur skill. Untuk itu hilirisasi digital perlu digenjot,” katanya saat Debat Cawapres, Jumat (22/12/2023).
Guna mengejar hilirisasi digital, cawapres Gibran menyampaikan Indonesia perlu mempersiapkan anak-anak muda ahli yang ahli kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), ahli blockchain, robotik, perbankan syariah, cryptocurrency, bioteknologi hingga santri pintar digital marketing atau Syariah.
Pemanfaatan generasi emas untuk future opportunity merupakan situasi yang harus segera dijawab Indonesia. Pasalnya pada 2045, bukan hanya Indonesia ini yang berubah tetapi juga dunia. Agar dapat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelumnya, pada 2016 Presiden Joko Widodo mengamanatkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional untuk merumuskan Visi Indonesia Emas 2045. Di dalam visi ini termuat gambaran kondisi Indonesia pada 100 tahun kemerdekaan dan peta jalan untuk mencapai kondisi ideal pada tahun 2045. Dalam menuju usia satu abad, pembangunan Indonesia akan berfokus pada empat pilar pembangunan. Pertama, pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi berkelanjutan. Ketiga, pemerataan pembangunan. Keempat, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.
Berdasarkan Bonus Demografi dan Visi Indonesi Emas 2045 Edisi 2023.01-2 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui pada 2020, sebanyak lima provinsi di Indonesia telah berada pada tahap akhir bonus demografi sedangkan lainnya masih berada dalam tahap awal demografi. Lima provinsi yang berada pada tahap akhir bonus demografi adalah DKI Jakarta, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara. Dengan semua yang dimiliki saat ini, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan bonus demografi untuk mencapai visi Indonesia emas 2045.
Kendati demikian masih ada pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, yakni pembangunan manusia masih yang belum merata di setiap provinsi. Hal ini dibuktikan BPS melalui tingkat cahaya malam dari citra satelit menunjukkan pembangunan pada 2020 masih berfokus di Pulau Jawa.
Guna mengatasi persoalan ini dapat mencapai Indonesia Emas 2045, Cawapres Gibran mendorong agar untuk melanjutkan kebijakan dari pemerintah sebelumnya.
“Narasi besarnya adalah keberlanjutan, percepatan dan penyempurnaan,” ujarnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Demo Hari Buruh di Jogja, Penumpang Kereta Api Diimbau Antisipasi Kemacetan Menuju Stasiun
- Kota Jogja Siap Jadi Juara Umum PORDA Ke-17
- Peringati Hari Bumi, Sekolah di Jogja Deklarasikan Kampanye Bebas Sampah
- Tak Cuma Kecepatan, Latihan PKD Bandara Adisutjipto Turut Asah Kesiapsiagaan Semua Pemangku Kepentingan
- Bupati Bantul Tawarkan Mbah Tupon Tinggal Sementara di Rumah Dinas
Advertisement
Advertisement