Begini 4 Strategi Gibran Buka 19 Juta Lapangan Pekerjaan

JOGJA—Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor dua, Gibran Rakabuming Raka memiliki empat strategi untuk membuka 19 juta lapangan pekerjaan baru. Langkah ini diyakininya dapat membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih dari 5%.

Gibran mengatakan Indonesia adalah negara besar. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistika (BPS), jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan 278,8 juta jiwa pada 2023. Jumlah tersebut naik 1,1% dibandingkan pada tahun lalu yang sebanyak 275,7 juta jiwa. Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023 sebanyak 147,71 juta orang, naik 3,99 juta orang dibanding Agustus 2022.

Sayangnya, potensi sumber daya manusia (SDM) yang berlimpah tersebut belum dapat memberikan pengaruh untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, rata-rata masih bertengger di angka 5%. “Kita harus keluar dari middle income trap. Kuncinya, kita harus menaikkan nilai tambah di dalam negeri,” ujarnya saat Debat Cawapres pada Jumat (22/12/2023).

Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, kata dia, diikuti dengan penurunan angka pengangguran, kemiskinan, gini rasio dan inflasi yang terkendali. Berdasarkan laporan BPS Berita Statistik No.77/11/Th.XXVI yang dikeluarkan pada 6 November 2023, Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2023, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. Pada 2020 sekitar 7,07%, 2021 di angka 6,49%, 2022 kisaran 5,86% dan 2023 adalah 5,32%.

Sementara jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang. Jumlah ini menurun 0,26 juta orang dibandingkan Maret 2022.

 Pada Maret 2023, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan Gini Ratio adalah sebesar 0,388. Angka ini meningkat 0,007 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,381 dan meningkat 0,004 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,384.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), inflasi Indonesia sepanjang 2023 5,28% pada Januari dan pada November ini turun menjadi 2,86%. Tahun lalu, inflasi di Indonesia hanya 2,18% dan di penghujung tahun pada 5,42%.

Sejak pandemic Covid-19, situasi perekonomian Indonesia dan negara lain memang masih labil. Namun di berdasarkan data BI dan BPS di atas, perekonomian Indonesia cenderung positif. Jika hal ini ditingkatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pun dapat dicapai.

Cawapres Gibran optimistis Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut dan menjadi negara maju. Pasalnya, Indonesia ditopang 64 juta UMKM yang dapat menyumbangkan 61% untuk produk domestik bruto (PDB).

“Kita lanjutkan juga pemerataan pembangunan, yang tidak lagi Jawasentris. Kita genjot terus ekonomi kreatif dan juga UMKM. Kita punya 64 juta UMKM yang menyumbangkan 61% untuk PDP kita. Jika empat langkah tadi bisa kita penuhi, akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan,” ujar dia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News