Advertisement
Strategi Kampanye Ganjar-Mahfud Exposure Kuat Menarik Dukungan Gen Z dan Y

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Strategi kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang dilakukan secara online dan offline di tempat yang berbeda sangat menarik.
Model kampanye tersebut dinilai efektif untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas, khususnya bagi generasi Z dan Y. "Bagi para generasi Z dan Y tentunya akan jadi alat exposure yang kuat untuk menarik dukungan,” kata Pengajar Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Assoc Prof Edwi Arief Sosiawan, Selasa (28/11/2023).
Advertisement
Untuk diketahui, pasangan calon Ganjar-Mahfud, melakukan kampanye perdana di tempat yang terpisah, Selasa (28/11/2023). Ganjar melakukan kampanye pertamanya di Papua Selatan, tepatnya di Merauke sedangkan Mahfud MD melakukan kampanye di Sabang, Aceh.
BACA JUGA: Awali Masa Kampanye, Ganjar Kunjungi Merauke dan Mahfud ke Sabang
Meski di lokasi yang berbeda, namun acara kampanye yang dilakukan dalam waktu yang sama itu disiarkan secara live melalui video telekonferensi. Sehingga, keduanya bisa sama-sama mengikuti kegiatan kampanye meski di tempat berbeda yang digelar secara online dan offline.
Edwi mengatakan, kampanye yang dilakukan secara daring akan menjadi amplifikasi kampanye yang dilakukan secara luring. Bagi para pendukung akan membuat dukungan makin kuat dan menjadi advokasi buat para pendukung untuk memviralkan secara luas.
Sementara, bagi masyarakat yang masih netral akan menjadi pertimbangan untuk menentukan pilihan. Bagi mereka pendukung calon lain, ini bisa menjadi argumentatif untuk mempertimbangkan bergeser pilihan ke pasangan Ganjar-Mahfud.
Selain itu, menurut Edwi secara konotasi dan denotasi makna kampanye Ganjar-Mahfud di Sabang dan Merauke sesuai dengan implementasi sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Sedangkan secara kontekstual, maknanya lebih bersifat kepedulian terhadap ujung terluar wilayah Indonesia.
“Oleh karenanya maknanya bahwa capres dan cawapres tersebut memiliki perhatian terhadap masyarakat daerah terluar dan menjanjikan kepedulian pembangunan di sana,” kata Edwi.
Ia mengatakan, dipilihnya Sabang sebagai lokasi kampanye pertama Mahfud menurutnya merupakan strategi yang tepat, karena mayoritas warga yang tinggal di Sabang beragama Islam. Pendekatan yang disampaikan Mahfud kepada masyarakat di Sabang merupakan gagasan yang mudah dicerna dan dijanjikan untuk selanjutnya dapat diimplemetasikan.
BACA JUGA: Bawaslu Bantul Ingatkan Aturan Kampanye, Larangannya Apa Saja
Begitu juga dengan Ganjar Pranowo yang memilih kampanye di desa terpencil Desa Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan yang menawarkan program Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes. Di sana, Ganjar menawarkan program kesehatan yang yang dekat, cepat, murah dan baik.
“Itu merupakan hal yang baik dalam program kesehatan karena disana fasilitas kesehatan masih minim sesuai data dari rekan kami di Unimus,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
Advertisement