Advertisement
Prabowo Bakal Alihkan Dana Pendidikan untuk Makan Siang Gratis Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membeberkan sumber dana Rp400 triliun per tahun yang akan digunakan untuk makan siang dan susu gratis kepada masyarakat.
Sekretaris Jenderal TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan bahwa sumber dana ratusan triliun rupiah itu akan didapat dari pengalihan dana-dana pada pos APBN. "Sumbernya ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan," kata dia, Selasa (28/11/2023).
Advertisement
Nusron optimistis anggaran Rp400 triliun per tahun tersebut bisa mengcover 82,9 juta ibu dan anak yang bakal menerima manfaat makan siang dan susu gratis di Indonesia. "Itu program dengan asumsi ter-cover 82,9 juta atau 100 persen itu baru bisa tercapai pada 2029," kata Nusron.
Menurutnya, Prabowo-Gibran akan menggunakan data yang sudah disahkan oleh kementerian sosial untuk membagikan makan siang dan susu gratis kepada ibu dan anak Indonesia. "Nah, kemudian akan meningkat di tahun berikut. Itu semuanya akan bergelombang," ujarnya.
Sebelumnya, Capres Prabowo Subianto mencanangkan program makan siang gratis bagi anak bila dirinya terpilih menjadi Presiden RI ke-8 pada 2024 mendatang, dengan mengalokasikan anggaran hingga Rp400 triliun.
BACA JUGA: Pendukung Prabowo-Gibran Kenalkan Goyang Indonesia Maju di Jogja
Dia menyampaikan bahwa hal ini sebagai upaya mengatasi stunting dan angka kemiskinan dari akar masalahnya. “Kalau dilihat, anggaran pendidikan 2024 Rp660 triliun. Kalau makan siang untuk anak sekolah, ini masuk pendidikan atau tidak? Jadi sebenarnya kalau Rp400 triliun alokasinya sebenarnya sudah ada,” ujarnya.
Menurut Prabowo, Indonesia mampu melakukan hal tersebut. Pasalnya, India yang memiliki PDB per kapita lebih rendah dari Indonesia mampu melakukan hal tersebut.
Dia mencontohkan India mampu membuat revolusi putih dengan membagikan susu kepada anak sekolah dan telah berjalan sekitar 35 tahun. “Tadinya hanya susu, tapi ini signifikan. Kemudian saya kira mereka sudah 4-5 tahun melaksanakan makan gratis sekolah. Demikian juga Thailand, Singapura, Malaysia,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Gelar FGD, Pemkab Gunungkidul Pastikan Implementasi JKN Semakin Baik
- Jelang Kurban, Ternak di Gunungkidul Wajib Kantongi Surat Kesehatan Hewan
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
Advertisement