KPU Jogja Gelar Nonton Bareng Film, Sebarkan Pesan Pemilu 2024 Berjalan Damai
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggelar nonton bareng (nobar) film yang diproduksinya bersama dengan sutradara Garin Nugroho berjudul Kejarlah Janji pada Sabtu (14/10/2023) di Empire XXI Jogja. Film yang sudah diluncurkan pertama kali di Jakarta itu akan ditayangkan pula ke sejumlah daerah Indonesia menjelang Pemilu 2024.
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan rencana produksi film ini sudah digagas sejak pertengahan tahun lalu.
Advertisement
Dirinya berdiskusi dengan sejumlah pihak ingin merefleksikan apa yang terjadi pada Pemilu 2019 dan menatap perhelatan pesta demokrasi 2024 mendatang. Lewat film ini pihaknya juga ingin mengantisipasi hal negatif yang timbul di Pemilu sebelumnya. "Kami berharap lewat film ini nanti bisa membawa pesan damai di Pemilu 2024 nanti," ujarnya.
Film ini berkisah tentang Pertiwi (Cut Mini), ibu mandiri yang menghidupi tiga anaknya yang sedang mencari identitas diri, Sekar (Shenina Cinnamon), Adam (Bima Zeno), dan Isham (Thomas Rian). Ibu tangguh yang dipenuhi masalah sejarah suami yang kalah dalam Pilkades, tetapi juga menyimpan cinta penuh misteri.
Masalah menjadi penuh drama dan komedi, ketika ketiga anaknya berkumpul pulang ke rumah. Ketiganya membawa masalah terkait identitas diri dan balas dendam kekalahan ayahnya. Lucunya, anak-anak ini malah menemukan misteri cinta ibu mereka yang ingin menikah lagi.
BACA JUGA: Beredar Kabar Terkait Dana Judi Kampanye, Anies Baswedan Diciduk Bareskrim, Cek Faktanya
Semua terjadi di tengah riuh dan panasnya suasana menjelang Pilkades di desa yang dipimpin sosok lurah ganteng, Janji Upaya (Ibnu Jamil). Sosok lurah teladan, dengan status duda yang melahirkan beragam gosip pribadi bercampur gosip politik yang jenaka dan penuh drama.
Menurut Hasyim, selain di Jakarta dan Jogja film ini nantinya juga diputar di Bandung, Surabaya dan Makassar serta Palembang. Kemudian di luar negeri juga sudah ditayangkan di Belanda dan Dubai. Pada peringatan Hari Santri pihaknya juga akan mengadakan nonton bareng di sejumlah pesantren. Kemudian pada Hari Sumpah Pemuda akan ditayangkan di sejumlah kampus seluruh Indonesia.
Hasyim berpendapat, secara umum pesan yang ingin disampaikan pihaknya dalam film ini adalah pentingnya menjaga persatuan kesatuan bangsa di tengah perbedaan. Pemilu 2019 lalu yang sarat dengan perbedaan di akar rumput berpotensi menyebabkan konflik serta mengancam persatuan bangsa. Padahal Pemilu hanyalah alat untuk proses pergantian kekuasaan.
"Pada situasi itu tentu pilihan utama adalah Ibu Pertiwi karena di situlah rumah kita, di mana kita hidup, belajar, dan lainnya. Maka pilihan harus kita lakukan dan yang penting adalah Pemilu berjalan dengan damai," katanya.
Ia berharap bahwa film tersebut bisa dijadikan masyarakat sebagai inspirasi dalam bersikap pada Pemilu mendatang demi mewujudkan Pemilu yang aman, damai dan harmonis. "Semoga film ini tidak hanya jadi tontonan tapi juga menjadi tuntunan kita dalam hidup berpolitik dan penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang," katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
- Relawan Posko Rakyat 45 Kerahkan Dukungan ke Pasangan Afnan-Singgih
- Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM
Advertisement
Advertisement