Advertisement

Promo November

Kesbangpol Sleman, KPU, dan Bawaslu Siapkan Strategi Wujudkan Pemilu Harmonis

Media Digital
Sabtu, 01 April 2023 - 01:47 WIB
Budi Cahyana
Kesbangpol Sleman, KPU, dan Bawaslu Siapkan Strategi Wujudkan Pemilu Harmonis Talkshow Menjaga Harmoni Dalam Kontestasi yang digelar Kesbangpol Sleman bersama KPU dan Bawaslu Sleman di Omah Cemara Cafe pada Jumat (31/3/2023). - Harian Jogja

Advertisement

SLEMAN—Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sleman bersama KPU dan Bawaslu Sleman berupaya mewujudkan pemilu yang harmonis di Sleman. Lewat diskusi bertajuk Menjaga Harmoni dalam Kontestasi, sejumlah strategi mewujudkan pemilu yang harmoni dibahas. Beberapa di antaranya perihal pentingnya koordinasi, sosialisasi, dan partisipasi dalam pemilu.

Sekretaris Kesbangpol Sleman, Indra Darmawan, menerangkan sebagai desk atau meja koordinasi pemilu, Kesbangpol berusaha meningkatkan koordinasi antar lembaga, baik KPU dan Bawaslu hingga merambah ke stakeholder lainnya. Termasuk koordinasi ke stakeholder di bidang pengamanan.

Advertisement

Koordinasi yang baik diharapkan mampu menyelesaikan masalah dalam pemilu dengan cepat. “Meningkatkan koordinasi sehingga sebuah permasalahan yang kecil pun kita bisa segera bisa menyelesaikan,” terangnya dalam Talkshow Menjaga Harmoni Dalam Kontestasi di Omah Cemara Cafe, Jumat (31/3/2023).

Untuk menjaga harmonisasi dalam gelaran pemilu nanti, Kesbangpol Sleman juga melakukan penguatan masyarakat. Penguatan ini diwujudkan dengan beragam edukasi. Beberapa di antaranya memberi informasi kepada masyarakat bagaimana pemilu yang baik, bagaimana harusnya menjalankan pemilu dan hal-hal terkait pemilu lainnya.

"[Edukasi] lewat sosialiasi, lewat seminar segala macam. Baik ke pemilih pemula maupun yang sudah lanjut usia," ungkapnya.

Selain penyebarluasan informasi melalui beragam edukasi, tak kalah pentingnya Indra mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam bermedia sosial. Menurutnya, harmoni yang coba diwujudkan bisa seketika terbalik karena medsos.

Ia mewanti-wanti masyarakat, khususnya para pemuda, kaum milenial untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan medsos. Informasi yang diperoleh perlu diteliti atau dikonfirmasi ke sumber sumber terpercaya sebelum informasi tersebut disebarkan atau disampaikan ke medsos. "Apapun yang kamu sampaikan di medsos bisa berimplikasi positif maupun negatif di masyarakat," ujarnya.

Untuk mengantipasi terjadinya konflik, Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi menerangkan KPU sebagai penyelanggara pemilu melaksanaan tahapan-tahapan pemilu harus sesuai regulasi. Dengan regulasi sebagai acuan, diharapkan tidak ada konflik yang muncul pada tahapan pemilu.

Sejalan dengan Sekretaris Kesbangpol sebelumnya, Trapsi menilai komunikasi dalam pemilu sangat penting sekali. "Kami dengan pemerintah, pemerintah juga sering memfasilitasi agar pemilu itu lancar," tegasnya.

Trapsi juga menilai bila ormas dan LSM juga penting dalam pemilu. Sebagai elemen yang berada di tengah masyarakat, Trapsi mengajak ormas dan LSM untuk menyukseskan pemilu dengan baik, secara teknis ataupun secara situasi untuk menciptakan situasi harmoni.

"Yang penting pula kita menjaga kesepahaman, komunikasi yang baik dengan teman-teman partai politik. Karena kan yang dilayani oleh KPU adalah masyarakat dan juga partai politik," jelasnya.

Kesepahaman harus terus dibangun dengan partai politik. Setiap ada regulasi, KPU segera menggelar sosialisasi. "Sehingga partai poltik itu tidak ada kata bahwa dia mengumpulkan berkas di KPU salah," ungkapnya.

Ketua Bawaslu Sleman M. Abdul Karim Mustofa menuturkan untuk mewujudkan situasi pemilu yang adem ayem dari awal sampai akhir, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Hal pertama yang menjadi penting untuk mewujudkan pemilu ayem adalah koordinasi. Koordinasi ini harus dilakukan secara berkelanjutan.

"Terus menerus [koordinasi] secara berkelanjutan, tidak tahapan satu selesai kemudian selsai juga, tapi kan ada tahapan tahapan yanh akan berlangsung di berikutnya," ujarnya.

Aspek kedua adalah sosialiasi. Bagaimana menyosialisasikan kegiatan berkaitan dengan pemilu di masyarakat. Baik itu kegiatan bersifat internal utnuk meningkatkan kapasitas maupun sosialisasi tahapan pemilu dan juga sosialiasi terhadap pengawasan pemilu.

"Agar semua masyarakat juga ikut bergabung, ikut berpartisipasi tehadap kita sebagai penyelanggara pemilu, ibaratnya kita tidak bisa berjalan sendirian,” tambahnya.

Selanjutnya, aspek ketiga untuk menciptakan situasi harmoni dalam pemilu adalah partisipasi. Partisipasi yang dimaksud Karim yakni dari subjek aktor untuk menyukseskan pemilu tidak hanya diwujudkan oleh penyelanggara pemilu saja, tetapi juga oleh masyarakat.

"Masyarakat juga punya sumbangsih dan ini masyarakat tentunya yang harus lebih greget. Karena kedaulatan rakyat itu ditangani mereka. Sehingga ini harus benar-benar ditangkap sebagai bagian untuk mensukseskan pemilu. Proses-proses ini yang kemudian kita satukan, kita kolaborasi dari berbagai elemen, subjek aktor untuk menciptakan pemilu yang sejuk ke depan," tegasnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA

News
| Senin, 25 November 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement