Advertisement

Sikapi Pemerintahan Jokowi, UI: Negeri Ini Kehilangan Kemudi

Erta Darwati
Jum'at, 02 Februari 2024 - 19:47 WIB
Arief Junianto
Sikapi Pemerintahan Jokowi, UI: Negeri Ini Kehilangan Kemudi Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo (tengah depan) bersama civitas academica UI menyampaikan deklarasi kebangsaan kampus perjuangan, Jumat (2/2/2024). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) mendeklarasikan sikap atas situasi politik Indonesia menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo menegaskan bahwa Indonesia sudah kehilangan kemudi akibat kecurangan dan perebutan kekuasaan.  "Negeri kami tampak kehilangan kemudi, akibat kecurangan dalam perebutan kuasa, nihil etika, menggerus keluhuran budaya dan moral bangsa. Kami warga dan alumni UI prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi," katanya di depan awak media, Jumat (2/2/2024). 

Advertisement

Menurutnya, yang terjadi saat ini telah hilang etika bernegara dan bermasyarakat terutama korupsi, kolusi, dan nepotisme yang telah menghancurkan kemanusiaan serta merampas asas keadilan pada kelompok-kelompok miskin terhadap berbagai hak yang berkaitan dengan kelayakan hidup.

Dia mengatakan bahwa sudah geram dengan tindakan para elite politik yang mengingkari sumpah jabatan untuk menumpuk harta pribadi.  "Kami resah dan sekaligus geram atas tindak para pejabat, elit politik dan hukum yang mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi, menumpuk kekuasaan, membiarkan negara tanpa pengelola dan digerus korupsi yang memuncak menjelang Pemilu," ucapnya. 

BACA JUGA: Petisi Bulaksumur, Akademisi UGM Sebut Jokowi Keluar dari Jalur Demokrasi

Dia mengungkap empat poin sikap dari UI dan mengajak seluruh warga Indonesia untuk segera melawan kecurangan demokrasi. Pertama, mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi. 

Kedua, menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dijalankan tanpa intimidasi tanpa ketakutan berlangsung secara jujur dan adil; ketiga, menuntut agar semua aparatur sipil negara (ASN), pejabat pemerintah, TNI dan Polri bebas dari paksaan untuk memenangkan salah satu pasangan calon (paslon). 

Terakhir, keempat, menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan suara serta penghitungannya di wilayah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tetangga Sebut Polisi yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Adalah Orang baik dan Suka Bergaul

News
| Sabtu, 27 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement